1. POPOKNYA BASAH
Umumnya yang
pertama kali dilihat saat bayi menangis adalah apakah popoknya basah.
Kalau ternyata tidak, baru dicari penyebab lainnya. Orangtua bisa
melihat sekilas atau menyentuhnya untuk memastikan.
Ciri-ciri:
Tangisannya
berirama teratur, berlangsung terus-menerus, makin lama suaranya makin
keras. Ini terjadi karena bayi merasa risih/tidak nyaman dengan popoknya
yang basah.
Penanganan:
Lepaskan popok/baju basahnya,
setelah itu biasanya tangisnya akan mereda. Bersihkan bekas BAK/BAB-nya
dengan kapas bulat yang dibasahi. Setelah bersih, aliri dengan air, lalu
bersihkan area sekitarnya, dan keringkan. Ganti popoknya dengan yang
bersih. Pastikan, apakah baju dan alas tidurnya juga basah? Kalau iya,
ganti semua, karena bayi merasa tidak nyaman tidur di atas kain yang
basah.
2. LAPAR
Di usia ini bayi masih
mendapat ASI eksklusif, karenanya saat bayi menangis, orangtua harus
ingat kapan terakhir ia memberikan ASI. Kalau sudah 1—2 jam sebelumnya,
besar kemungkinan bayi sudah lapar lagi.
Ciri-ciri:
Tangisan
lapar hampir sama dengan saat popoknya basah, yakni iramanya teratur,
berlangsung terus-menerus, makin lama suaranya makin keras. Ciri lain
yang bisa dilihat sebelum bayi menangis karena lapar adalah mulutnya
membuka-buka, seakan-akan mencari puting susu ibu.
Penanganan:
Segera
angkat bayi dan berikan ASI. Bayi yang menangis karena lapar umumnya
langsung diam saat mendapat ASI. Ia akan meminum dengan rakus. Mengenai
cara memberikan ASI, lihat h. 13 tentang menyusui.
3. SAKIT
Boleh jadi bayi menangis karena sakit.
Ciri-ciri:
Tangisan
karena sakit sedikit berbeda dari tangisan di atas. Bayi yang sakit
umumnya akan menangis dengan suara keras/melengking, berhenti sebentar,
lalu menangis lagi. Ada juga yang tangisannya serupa rintihan. Intinya,
orangtua harus jeli bila tangis bayi terdengar tidak seperti biasanya.
Penanganan:
Coba
pegang tubuhnya apakah terasa hangat, ada luka atau sesuatu yang tidak
biasa. Untuk meredakan tangisnya, gendong dan berikan pelukan hangat.
Bila si kecil tetap rewel, segera bawa ke dokter untuk memastikan dan
mendapat penanganan yang tepat.
Saturday, 4 February 2017
0 Response to Kenali Arti Tangisan Bayi dan Penanganannya
Post a Comment